Macet itu tidak enak.
Bisa mengacaukan jadwal. Misalkan kita akan pergi ke suatu tempat yang jaraknya
sekian kilometer. Kita sudah memprediksi akan tiba di lokasi 30 menit lagi.
Tapi gara-gara macet. Kita tiba di lokasi 120 menit. Pusing kan? Apalagi jika
acara yang kita hadiri sangat penting banget. Bisa-bisa stress.
Salah satu penyebab
jalanan macet adalah semakin banyaknya orang yang memiliki kendaraan pribadi.
Hampir setiap pemilik rumah kini memiliki lebih dari satu kendaraan bermotor.
Motor anaknya, ibunya dan bapaknya. Belum jika pemilik rumah hobinya
mengkoleksi kendaraan pribadi. Hehe…
Kenapa orang lebih suka
memiliki kendaraan pribadi ketimbang menggunakan transportasi umum. Berikut
beberapa alasannya:
1. Lebih
praktis
Tidak perlu
antri. Tidak perlu oper atau ganti angkot.
2. Lebih
aman
Tidak perlu
takut copet. Tidak perlu takut supir ugal-ugalan.
3. Lebih
murah
Kalau
ditotal, biasanya biaya naik kendaraan pribadi jauh lebih murah.
4. Lebih
cepat
Tidak perlu
menunggu kendaraan berangkat (biasanya supir menunggu sampai kursi penumpang
terisi penuh). Juga bisa lewat jalan tikus (shortcut).
Hehe.
5. Lebih
nyaman
Tidak perlu
terkena asap rokok, bau badan maupun barang penumpang lain. (Kadang ada
penumpang naik bus membawa bawang atau ayam. Baunya parah! Rasanya pengen
loncat dari bis)
Nah berikut ada tiga
ide untuk mengatasi macet:
MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN SUPIR
Supir adalah profesi
yang paling berpotensi masuk neraka paling bawah dan surga paling tinggi. Jika
dia berhasil membawa penumpang selamat sampai tujuan, maka dia berhasil
menyelamatkan nyawa banyak orang. Dia bisa masuk surge level VVIP. Tapi jika
dia gagal membawa penumpang sampai tujuan alias menghilangkan nyawa orang, dia
bisa dijebloskan ke neraka tanpa seleksi. Apalagi jika penumpangnya belum
menikah semua, hukuman supir bisa semakin berat. Tidak ada banding.
Tahukah Anda, seorang
supir bus setidaknya membawa tujuh puluh penumpang sekali berangkat (55
penumpang duduk, 15 penumpang berdiri) =D.
Satu-satunya cara supir
untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya adalah dengan cara ngebut. Alasannya
klise: kejar setoran. Mereka kadang lupa kalau yang dibawa adalah manusia,
mahluk bernyawa, bukan barang.
Kalau kita perhatikan,
mayoritas kecelakaan bus ini disebabkan karena kelalaian si supir. Mulai dari
mengantuk dan tidak mematuhi rambu lalu lintas.
Mungkin dulu mencari
penumpang sangat mudah. Maklum saat itu sangat sedikit orang yang memiliki
kendaraan. Sekarang mencari penumpang susahnya minta ampun. Apalagi setiap
rumah tangga biasanya memiliki lebih dari satu sepeda motor.
Tingkatkan dong
kesejahteraan supir. Jangan meningkatkan kesejahteraan pegawai saja. Pekerjaan
supir adalah pekerjaan mulia. Tentu upaya peningkatan kesejahteraan harus
diimbangi dengan upaya peningkatan kualitas SDM supir.
Beberapa cara yang bisa
ditempuh:
- Supir mendapatkan DIKLAT (Pendidikan dan Pelatihan) Cara mengemudi yang baik dan benar
- Supir mengikuti pelatihan ESQ biar sadar betapa mulianya pekerjaan merek
- Supir yang telah mengikuti DIKLAT dan training ESQ diberi kartu resmi supir. Kartu inilah yang membedakan mana supir legal dan ilegal.
- Setiap penumpang mendapatkan lembar kuisioner untuk mengevaluasi cara mengemudi supir. Penumpang yang masukannya paling bagus mendapat hadiah.
- Penghargaan tahunan supir dengan kategori 10 Supir Favorit. Kriterianya jujur, sopan, disiplin, profesional, penampilan bersih dan mematuhi rambu lalu lintas.
Jika supir tidak perlu
khawatir terhadap jumlah setoran, mereka akan mengemudi dengan tenang. Jika
supir mengemudi dengan tenang, mereka akan mengemudi secara professional dan
beretika. Jika sudah begitu, maka penumpang merasa nyaman dan aman. Jika
penumpang merasa nyaman dan aman, maka semakin banyak orang yang akan
menggunakan kendaraan umum ketimbang kendaraan pribadi. Nah otomatis
penghasilan supir meningkat.
MEMPERBAIKI
JALAN RUSAK
Jalanan rusak
berpotensi menyebabkan macet. Sebab kendaraan terutama mobil harus berjalan
pelan-pelan biar tidak terperosok ke dalam lubang. Tentu mobil di belakangnya
jumlahnya semakin banyak. Apalagi jika mobilnya keluaran terbaru yang dibeli
dengan cara kredit, tentu jalannya akan pelaaaan sekali sebab pemiliknya takut
tergores. Hehe…
Jalan rusak juga bikin ribet jika
terjadi hujan deras. Pengemudi kendaraan
tidak tahu mana jalan berlubang dan mana yang tidak. Belum lagi banjir.
Pokoknya makin ribet.
ANGKOT
BAYAR SEPARUH, PEMILIK KENDARAAN BAYAR BERLIPAT
Harga BBM naik
sebenarnya tidak apa-apa. Tapi harganya dinaikkan untuk pemilik kendaraan
pribadi. Sedangkan angkutan umum harusnya membeli dengan harga jauh lebih murah
sehingga harga karcis menjadi sangat murah. Bayangkan jika Anda pergi dari kota
satu ke kota lainnya cukup membayar Rp.
3.000,-. Sementara jika Anda naik kendaraan pribadi, Anda harus merogoh kocek
Rp. 50.000,-. Apalagi jika kendaraan umumnya tepat waktu, nyaman (ber-AC, kursi
empuk, non smoking area) dan aman (bebas copet). Tentu Anda memilih naik
kendaraan umum bukan?
Semoga tiga ide
sederhana ini bisa menjadi tambahan inspirasi dan solusi atas permasahan
transportasi di negara ini. Kita sudah bosan dengan berita macet, kecelakaan
dan kejahatan.
Mari sayangi nyawa kita
dan orang lain =D
Sumber gambar : www.exposureoflife.com, www.forumkami.net, www.imageshack.u, www.grahanurdian.web.id
0 komentar:
Posting Komentar