Minggu, 22 Juli 2012 0 komentar

DAHLAN ISKAN DAN AYAH SAYA


Dahlan Iskan. Beliau adalah idola saya. Salah satu orang besar di negeri ini yang memulai karir dari bawah. Dulu keluarganya miskin. Kini dia termasuk orang kaya. Berbagai jabatan penting telah diembannya. Gaya bicara yang lugas dan pola hidup sederhana  membuat orang menaruh simpati. Bahkan hubungan dengan bawahan maupun masyarakat umum seperti tidak ada “border”. Tak heran jika banyak orang yang menghormati beliau karena kerendahan hatinya. Orang sukses seperti Pak Dahlan Iskan memang langka.

Saya penasaran dengan rahasia kesuksesan Dahlan Iskan. Apa yang membedakan Pak Dahlan Iskan dengan orang kebanyakan? Jawaban tersebut saya peroleh dari ayah saya.

Jadi begini ceritanya. Pada waktu pulang kampung beberapa minggu yang lalu, saya sempatkan ngobrol dengan ayah saya. Beliau menceritakan pengalamannya bertemu dengan Dahlan Iskan ketika menjadi wartawan Jawa Pos dulu.

Pengalaman pertama beliau bertemu dengan Dahlan Iskan saat mengikuti rapat yang dipimpin oleh Dahlan Iskan. Setelah rapat berakhir, ayah saya membeli nasi bungkus. Nasi bungkus tersebut dibawa dan dimakan di ruang rapat karena sudah tidak ada orang. Tiba-tiba Dahlan Iskan menghampiri ayah saya dan langsung ikut makan nasi bungkus dengan ayah saya. Setelah makanan habis, Dahlan Iskan langsung menyodorkan uang sebagai pengganti makanan.

Pengalaman kedua ketika ayah saya mau tidur di mushala. Waktu itu hanya ada satu bantal. Bantal tersebut sangat kotor. Terdapat bekas air liur di sana sini. Ayah saya mau menggunakan bantal tersebut sebagai alas tidur pikir-pikir. Beliau tidak bisa tidur. Tiba-tiba Dahlan Iskan datang. Tanpa banyak pikir, Dahlan Iskan langsung menggunakan bantal tersebut sebagai alas tidurnya.

Dari situ ayah saya mengambil kesimpulan bahwa orang besar tidak mau memikirkan hal-hal remeh. Mereka memfokuskan pikiran kepada hal-hal besar.

Rasa penasaran saya terjawab sudah. Rasanya wajar kalau Pak Dahlan Iskan menjadi salah satu orang besar di negeri ini.

Malang, 22 Juli 2012


 
;